Hai Guys , saya punya contoh cerpen nih karya saya :)
Mau tau ? Selamat membaca ^_^
Permata Hatiku
Sang surya telah berada pada
singgasananya. Dia berada diposisi paling tinggi untuk membentangkan sinarnya
ke seluruh Nusantara. Walaupun demikian , itu tidak menyurutkan semangat
seorang anak laki – laki yang sedang asyik bergaya bersama teman sebayanya di
sebuah wahana hiburan Ibu Kota.
Dia
bergaya seperti anak gaul Ibu Kota akan tetapi dengan wajah polosnya yang imut
, dia tetap terlihat seperti anak laki – laki yang berusia 13 tahun. Dari
sekian banyak wahana hanya satu yang memikat hatinya yaitu “Roller Coster “.
“
Hei bro, kita naik itu yu ! ” Ajaknya
“
Ayo Za, asyik tuh kayaknya ” Sahut temannya
“
Tapi Za, gue takut ! ” Ujar seorang temannya lagi
“
Alah masa seorang teman Reza Pratama , penakut kaya gitu ! ” Ujarnya
“
Huufftt ” terdengar desahan nafas dari salah seorang teman Reza
Ia
pun menatap tajam ke arah roller coster
itu sambil berkata “ Aku akan melumpuhkanmu ! ” Ujar Reza sambil menunjuk ke
arah roller coster.
“
Let’s go guys ! ” Ujar Reza
Tiba – tiba .....
“ Dug dug dug ” Suara jantung Reza
yang berdegup sangat kencang
Seketika langit pun berubah , ia
terlihat berduka. Gemerlap dan suara gelegaran yang menyambar hati membuat
suasana menjadi ketir. Reza pun menghentikan langkahnya dan memegang erat
saputangan kesayangannya.
Melihat Reza
menghentikan langkahnya...
“ Heh Za , lo kenapa ? ” Ujar salah
satu temannya
“ Hah iya ? gapapa ko ” Jawab Reza
“ Ah lo takut ya Za? ” Ujar temannya
lagi
“ Engga lah masa takut sih , ayo ! ” Jawab
Reza
Ketiga anak itu berjalan ke arah
permainan roller coster. Dengan
perasaan hati yang berdegup sangat kencang sehingga membuyarkan fikiran Reza.
Lalu ia pun langsung teringat pada sosok perempuan yang amat ia cintai.
“ Kring...Kring...Kring... ” Suara
telepon berbunyi
“ Halloo ” Jawab Reza
“ Za besok pulang yah ? ” Ujar tantenya
“ Loh emangnya ada apa ? ” Jawab Reza
“ Pokonya pulang aja ya ! ” Ujar tantenya
“ Ih aneh , ada apa tanteku yang
cantik ? ” Jawab Reza
“ Ga ada apa – apa , cuma kangen aja ”
Ujar tantenya
“ Iya deh entar Reza usahain, tante
bisa bicara sama mamah ga ? ” Jawab Reza
“ Okedeh , mamah kamu udah tidur ” Ujar
tantenya
“
Waduuuhh tumben banget jam segini mamah udah tidur , ya udah deh aku mau main
dulu ya ” Jawab Reza
“
Iya , hati – hati ya Za , bye ! ” Ujar tantenya
“
Okesip , bye ! ” jawab Reza sambil menutup teleponnya
Kedua temannya yang
sudah menunggu dari tadi memanggil Reza.
“ Za , ayo cepet sini naik ” Ujar kedua
temannya
“ Iya , iya ” Jawabnya sambil berlari
menghampiri kedua temannya
Kebetulan saat itu Reza mendapatkan
posisi duduk paling depan. Hati yang hingga kini masih gelisah membuat Reza
tidak menikmati permainan itu. Karena hari sudah mau malam juga akhirnya mereka
putuskan pulang kepenginapannnya untuk beristirahat.
Ia buka kedua bola matanya, lalu dia
melihat ke arah jendela bahwa sang surya telah menyambutnya dengan senyuman ,
tapi entah kenapa hatinya masih terus gelisah , lalu dia pun bangun dan
langsung bersiap untuk segera pulang.
Ketidakenakan hatinya membuat
fikirannya melayang sehingga perjalanan pulang Bandung – Tasikmalaya pun tak
terasa. Reza pun melangkahkan kakinya dan sekarang Reza tepat berada di depan
rumahnya.
“ Ayah ada apa ko rame banget ada
syukuran apa ? tapi ko ada bendera
kuning ? mamah mana ? ” Ujar Reza
“ Mamah kamu dikamar Za ! ” Jawab
tantenya
“ Mamahhh .... ? ” Ujar
Reza sambil ia membuka pintu kamarnya dan memanggil mamahnya dengan nada yang
lembut
Namun ...
tiada seorang pun disana
“
Nek mamah dimana ? kata tante dikamar tapi ko ga ada ? ” Ujar Reza
“ Itu mamah kamu , Za ! ” Jawab neneknya sambil menunjuk ke arah
mamahnya yang sudah terbujur kaku
Ia melihat jari telunjuk yang
mengarahkan keberadaan mamahnya. Seketika ia langsung melamun dan meneteskan
air matanya.
“ Yang sabar ya nak ! ” ujar Sang Ayah
sambil menepuk bahu S ang Anak
“ (Ia hanya menundukan kepalanya tanpa
mengucapkan sepatah kata pun) ”
Hari demi hari terasa sangat berat ia
jalani , hampa , sepi tanpa sosok seorang Ibu yang selalu menuntunya. Sekarang
ia tumbuh menjadi seorang anak laki – laki yang nakal.
“
Bip ... bip ... bip.... ” terdengar bunyi sms yang menyadarkannya dari lamunan
“ Merapat yu , bro ! ” isi sms
“ Dimana ? ” balas Reza
“ Biasa bro, di gopay ” isi sms
“ Oke siap lah ” balas Reza
Karena
merasa lelah dia pun terlelap , tanpa ia sadari ia tidur sambil memeluk baju
kesayangan ibundanya. Dalam mimpinya ia bertemu seorang bidadari memakai gaun
putih dengan wajah yang bercahaya. Lalu bidadari itu menghampirinya sambil
mengelus kepalanya dan berkata.
“ Jangan lupa solat ya nak ! ” Ujar
seorang bidadari itu\
Tiba – tiba
.....
“ Wuusshh ” Cipratan air yang
membangunkannya
“ Bangun anak nakal , udah magrib
masih aja tidur ” Ujar tantenya
“ Iya , iya tanteku yang cantik tapi
cerewet haha ” Jawab Reza
“ Ehh ... dasar bocah ” Ujar tantenya
Ia pun bangun
dan segera mengambil air wudhu
“ Bip ... bip ... bip ... ” Terdengar
kembali bunyi sms
“ Bro ,
dimana cepet sini ! ” isi sms
“ Oke , sekarang gue on the way ” balas Reza
Sesampainya
disana tercium bau khas dari sebotol minuman yang memabukkan
“ Hey bro , kemana aja
nih , eh gan kenalin ini temen gue namanya Reza ” Ujar Bayu
“ Wahhh, ada member
baru nih , kenalin gue Doni ” Sahut pemuda yang menghampiri Reza dan Bayu
dengan jalan sempoyongan
“ Gue Reza ” jawab Reza sambil berjabat
tangan dengan pemuda itu
“ Ohh iyaa gan mau ga
nih ? cobain deh enak loh haha ” Ujar pemuda itu sambil menyodorkan sebotol
minuman yang memabukkan itu
Dengan ragu –
ragu dan fikiran yang khalut ia pun meminum sebotol minuman yang memabukkan itu.
“ Bro ko pusing yah ? ” Ujar Reza
sambil berjalan sempoyongan
“ Hahaha , enjoy aja kali gan , don’t
worry ” Jawab Doni
Tanpa sadar ia
pun menghabiskan malam minggu yang suram itu bersama teman – temannya yang baru
ia kenal.
Paginya ia pulang dengan baju yang bau
bekas minuman semalam, Sang Ayah yang pada saat itu sedang mencuci mobil
mewahnya meng hampiri Reza yang baru saja turun dari motor besarnya.
“ Darimana aja kamu ! ” Tegur sang ayah
“ ( Reza tak menjawab sepatah kata pun
dari sang ayah ) ”
“ Plaaaakkk !!! ” Tamparan keras
mendarat dipipinya
“ Apa – apaan ini ?
bajumu bau alkohol , kamu mabuk ya ?
semalaman ga pulang , mau jadi apa kamu REZA ! ” Bentak sang ayah
“ ( Reza menghiraukan perkataan sang ayah
dan berlari ke kamarnya ) ”
Sang ayah yang
terlihat marah besar kepada Reza , mengurung Reza dikamarnya seharian.
Esoknya tepatnya yaitu
hari senin, dengan wajah yang masih terlihat sangat kesal sang ayah
membangunkan Reza untuk segera bersiap ke sekolah.
“ Cepat bangun ! ” Ujar sang ayah
sambil menarik selimut yang Reza pakai
“ Iyah ayah ” Jawab Reza dengan suara yang parau , ia
langsung menuju kamar mandi
“ Za ayah berangkat !
tuh uang bulanannya di meja ” Ujar Sang ayah sambil menaruh uangnya diatas meja
“ Oh iya ayah , hati hati yah ! ” Jawab Reza
“ Iyah ! ” Ujar sang ayah
Dengan wajah
yang kusut Reza berangkat kesekolah bersama temannya.
Waktu demi waktu telah berlalu dan
akhirnya waktu yang ditunggu – tunggu oleh seluruh siswa pun tiba.
“
Tet ... Tet ... Tet ... ” Bel istirahat berbunyi
“
Yuu ahh bro , kita ke kantin ” Ajak Reza
“
Iya ayoo ... ” Jawab temannya
Ketika
dikantin ia melihat sosok seorang gadis yang sedang duduk manis sendiri
dikantin. Lalu dengan perlahan Reza pun menghampirinya dengan mata yang
berbinar – binar dan senyuman manis di wajahnya , sambil membawa 2 gelas
minuman ditangannya yang baru saja ia beli, namun gadis itu hanya tersipu malu.
“
Hayy ” Ujar Reza ( dengan senyum manisnya )
“
Hayy ” jawab Sang Gadis ( dengan raut wajah yang tersipu malu )
“ Boleh duduk disini ? Ohh iya nih buat kamu ” ujar Reza sambil
menaruh minumannya
“
Ohh iya boleh , makasih ya ! ” jawabnya sambil mengambil minumannya
Reza
dan Gadis itu menghabiskan waktu istirahatnya bersama sambil berbincang. Gadis
itu bernama Clara Putri , Ia mempunyai tempat istimewa dihati Reza , da karena gadis itulah kini Reza berubah menjadi sosok laki – laki yang baik dan
hari – hari Reza pun berubah menjadi lebih warna dan lebih berarti.